Minggu, 18 April 2010

Profil Jemaat Petra

Gereja GPKAI "PETRA"Karangasem

Posyandu milik Kantor pertahanan RI yang di gunakan sebagai tempat ibadah oleh jemaat GPKAI petra Karangasem

Tampak dari depan
Tampaknya yang sederhana tapi dipakai untuk memuji sang raja Kekal yaitu Yesus yang agung. tak peerlu, mewah yang penting aman, tenang dan damai. Suasana sorga ada, sukacita ada, sorak sorai ada bagi Allah yang maha tinggi


Sdr. Wiji
Jemat Petra yang setia, walaupun rumahnya jauh ke gereja
tapi ia tetap setia meskipun hanya punya duit pas pasan untuk transpot tapi tidak mengalahkan semangatnya ke gereja.
Dalam keterbatasan umatnya, tapi Tuhan Yesus
terus menguatkan hamba-hambanya yang setia,
seperti srdi Wiji

Ib. Yohanes
Sakit yang dideritanya sudah bertahun-tahun tak kunjung sembuh, tapi tidak mengurangi kesetiannya pada Tuhan, ia terus berharap kepadanya walaupun tak melihat sebuah tanda datangnya kesembuhan
Ia terus melayani para hamba-hamba Tuhan yang datang ke gereja, dia tau ia menjamu para duta Allah, berarti ia menjamu Allah itu sendiri, dengan hati yang tulus dan keterbatasan ekonomi. tapi tak mungurangi perhatiannya pada hamba-hamba Tuhan yang datang melayani di GPKAI Petra


T. samping Posyandu
Bangunan yang lusu dan tak terawat tapi
dipercayakan pada jemaat petra untuk tepat ibadah.
gambar sebelum diperbaiki




Ibu. Hadi
Seorang janda yang terus berdoa buat anaknya yang sakit TBC Tulang supaya sembuh dan ia berserta anaknya terus mencari Tuhan setiap hari
dalam pemahaman firman dan doa
walaupun sakit tapi ia mau berpuasa untuk kesembuhan anaknya.
ia percaya mujizat masih terus berlangsung sampai sekarang & ia percaya Tuhan Yesus lebih besar dari masalahnya

Ib. Bambang
seorang janda yang terus berjuang
dalam memenuhi kebutuhan hidup
dengan masakannya yang khas ala jawa.
bergantung dan berharap pada Tuhan adalah motto hidupnya.
kesetiaan terbukti dalam hidupnya dalam perjuangan hidup dan iman. selalu belaku obtimis

Bp. Surono
sakit dan terus berteriak karena tak tahan derita yang ia alami,
fisik yang tidak normal dan komplikasi yang dialaminya,
membuat keputusan berserah kepada Tuhan dan
kesetiaan pada Tuhan Yesus dan gereja
walau masalah dalam diri dan diluar dirinya sering datang menemuinya tapi ia tidak paduli tetap memandang pada Yesus.
Bp. Petrus
Mencuci darah bagian dari dirinya karena mengalami gagal ginjal ia selalu berharap mendapatkan belas kasihan dari pada
Tuhan Yesus si pembuat ginjal.
Ia juga terus berjuang untuk mempertahankan hidupnya dengan mencari uang untuk pengobatan. Tapi ia berkata tidak perlu pesimis dengan keadaan yang sekarang.
Hrus obptimis dalam hidup ini baik sehat atau tidak, miskin, atau kaya tetap berpengharapan dan percaya pada Yesus Krisus Tuhan kita.

artikel yang digemari